rss

Selasa, 01 Maret 2011

KHOTBAH RASULULLAH TENTANG TOBAT DAN AMAL SALEH

Jabir bin Abdullah mengatakan bahwa ia mendengar Rasulullah berkhotbah di atas mimbar. Beliau bersabda, “Wahai manusia, bertobatlah kepada Tuhan kalian sebelum kalian mati. Segeralah beramal saleh sebelum kalian tidak dapat melakukannya. Sambunglah hubungan antara kalian dan Tuhan kalian dengan banyak mengingat-Nya dan banyak bersedekah, baik secara rahasia maupun terang – terangan. Niscaya kalian akan diberi rezeki, pahala, kemenangan, pujian, serta pertolongan.
Ketahuilah, bahwa Allah telah mewajibkan Jum’at atas kalian di tempatku berdiri ini, pada hari ini, pada bulan ini, pada tahun ini, hingga hari kiamat. Kewajiban yang pasti atas orang yang mampu melaksanakannya. Barangsiapa meninggalkannya sewaktu aku masih hidup atau setelah aku mati dengan mengingkari kewajibannya atau meremehkan haknya, sementara ia memiliki pemimpin, baik adil maupun lalim, maka aku berdoa semoga Allah tidak mengumpulkan persatuannya dan tidak memberkahinya. Shalatnya tidak diterima, puasanya tidak diterima, wudhunya tidak diterima, hajinya tidak diterima, sedekahnya tidak terima, zakatnya tidak diterima, dan kebaikannya tidak diterima hingga ia bertobat.
Barangsiapa bertobat, Allah akan mengampuninya. Ketahuilah, wanita hendaknya tidak mengimami seorang pria dalam shalat. Seorang Badui hendaknya tidak mengimami orang Muhajirin. Hendaknya orang durjana tidak mengimami orang mukmin, kecuali orang mukmin itu dipaksa oleh seorang pemimpin yang ia takuti pedang dan cambuknya.” (HR. Ibnu Maajah dan Al-Baihaqi)
Seperti yang telah kit abaca, dalam khotbah yang sarat makna di atas, Rasulullah menyuruh kita agar bertobat kepada Allah sebelum meninggal. Juga agar bersegera beramal saleh sebelum disibukkan oleh urusan – urusan duniawi yang kadang menjadi factor utama ketidakmampuan seseorang untuk mengerjakan amal –amal saleh itu secara sempurna. Selain itu, beliau menyuruh kita untuk menyambung hubungan antara kita dan Allah dengan banyak berzikir dan bersedekah, baik secara rahasia maupun terang – terangan, agar kita meraih hasil – hasil agung itu. Kita dikaruniai rezeki, pahala, kemenangan, pujian dan pertolongan.
Setelah itu, Rasulullah memfokuskan pada satu topic penting, yaitu masalah kewajiban Jum’at sambil memperingatkan orang yang tidak menunaikannya. Di sini saya ingin mengingatkan Anda beberapa hadits yang berkaitan dengan tema ini.
Ibnu Mas’ud berkata bahwa Nabi bersabda kepada sekelompok orang yang tidak menunaikan shalat Jum’at,
“Aku benar – benar ingin menyuruh seseorang untuk mengimami orang – orang shalat, lalu aku bakar rumah – rumah orang – orang yang tidak menunaikan shalat Jum’at.” (HR. Muslim dan Al-Haakim)
Dalam riwayat Abu Sa’id,
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia pergi shalat Jum’at. Dan barangsiapa meninggalkannya karena permainan atau perdagangan, maka Allah tidak membutuhkannya. Dan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (HR. Ath-Thabrani)
Abul Ja’ad adh-Dhamri, salah seorang sahabat, berkata bahwa Rasulullah bersabda,
“Barangsiapa meninggalkan tiga jum’at dengan meremehkannya, Allah akan mematikan hatinya.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, At-Tarmidzi, Ibnu Maajah, dan lain –lain)
Abu Qatadah berkata bahwa Rasulullah bersabda,
“Barangsiapa meninggalkan Jum’at tiga kali tanpa ada darurat, niscaya Allah akan mematikan hatinya.” (HR. Ahmad dan Al-Haakim)

*Syekh Thaha Al-Afifi

0 komentar:


Posting Komentar