Banyak orang mengatakan kebahagiaan itu relative, tergantung dengan individu masing –masing. Jika keinginan individu tersebut dapat terpenuhi, maka biasanya orang akan menyebutnya telah bahagia. Kebahagiaan merupakan sesuatu yang abstrak, sangat susah untuk mendapatkan tolak ukur kebahagiaan setiap individu.
Tapi, ketahuilah, kebahagiaan adalah sesuatu yang mutlak, pasti, dasar dan alas an kebahagiaan pun jelas dan pasti, maka inilah yang dinamakan dengan kebahagiaan yang hakiki.
Kebahagiaan hakiki menurut saya adalah, kebahagiaan yang menjadikan jiwa manusia tenang, orang yang sukses, orang yang kaya, dan dapat memiliki kebahagiaan dunia akhirat.
Tentunya kebahagiaan hakiki tersebut dapat kita peroleh bukan hanya dari upaya kerja keras saja, namun yang pasti dengan kita mencintai dengan sepenuh hati Tuhan kita, ALLAH .
Tak seharusnya ada pembanding untuknya,
Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menumbuhkan rasa cinta kasih kita yang tak ada duanya kepada ALLAH, jika kita melakukannya dengan sungguh – sungguh, insha ALLAH kebahagiaan hakiki itu akan kita dapatkan, dan kita akan menjadi salah satu orang yang sukses.
1. Ikhlas
Dalam beribadah kita harus ikhlas dalam niat. Ikhlas hanya karena ALLAH dan ikhlas untuk mencari ridho-Nya. Seperti dalam AL-QURAN
Hanya Allah saja yang aku sembah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agamaku. (Az-Zumar : 14)
Dengan kita berlaku ikhlas, maka akan terbentuklah sebuah jiwa yang tenang, karena semua apa yang dilakukan hanya untuk sang Pencipta, yang akan memberikan kebahagiaan hakiki.
“Janganlah beramal agar dikenang, tetapi sembunyikanlah kebaikan kita, sebagaimana kita menyembunyikan keburukan kita”
2. Berbaik Sangka Kepada ALLAH
Seorang mukmin diperintahkan untuk selalu berbaik sangka kepada ALLAH dalam setiap keadaan. Seorang mukmin haruslah meyakini bahwa semua ketetapan ALLAH atas dirinya pastilah yang terbaik untuknya, karena telah mutlak bahwa ALLAH maha Mengetahui,
ALLAH itu selalu mengikuti prasangka hamba-Nya “Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku”
3. Tidak bersifat riya
Melalui Riya’ orang – orang yang soleh, para alim ulama, serta orang – orang yang bersungguh –sungguh diuji. Riya’ adalah tipu muslihat setan yang sangat tipis, tak Nampak tapi sangat terasa dalam hati. “Apabila orang saleh berbuat riya’, ia di akhirat akan lebih dahulu diazab dibandingkan dari yang lainnya”
“Barang siapa memalingkan amal – amal akhirat untuk duniawi, ia akan dihukum karenanya”
“Barangsiapa senang dipuji dengan amal yang tak pernah dikerjakannya, ia diancam dengan neraka”
Ayo saudaraku, kita beramal hany untuk mecari ridho ALLAH, agar kita menjadi orang – orang yang sukses.
4. TAWAKAL
Berkaitan dengan kehidupan dunia dan perhiasannya, terkadang orang yang tak meiliki semangat bisa memperoleh lebih dari yang didapatkan oleh orang yang rajin. Terkadang pula, orang yang lemah bisa memperoleh lebih dari yang bisa didapatkan oleh orang yang kuat. Masalah ini tidak bisa terjadi, kecuali dengan bertawakal kepada ALLAH.
“….Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) ALLAH. Hanya kepada Allah aku bertawakal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali.” (Hud : 88)
5. Kesalahan presepsi terhadap rezeki di kalangan masyarakat, yang terjadi pada umumnya selama ini adalah, orang bekerja keras untuk mencari rezeki, dari pagi bahkan hingga pagi lagi, namu mereka telah lupa pada Yang Maha Pemberi Rezeki, mereka lupa bahwa rezeki itu sudah ditetapkan oleh ALLAH.
Rezeki ialah kebaikan yang menjadi bagianmu dan akan mendatangimu pada saat anda lemah, ataupun kejelekan yang akan menimpamu sementara anda tak kuasa menolaknya. Karena itu, janganlah menyia – nyiakan usia hanya untuk mengejar rezeki yang memang sudah dijaminkan untuk anda. Karena selama ajal belum tiba, rezeki masih akan datang.
Tak usah takut akan rezeki, jangan takut anda tidak makan hari ini, jadilah orang yang selalu berbaik sangka yang selalu bertawakal kepada ALLAH, bukan materi yang kita kejar dalam dunia ini, melainkan kebahagiaan hakiki hingga akhirat.
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan ALLAH-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh) (Hud : 6)
Saudaraku, ingatlah bahwa hidup dunia tak untuk selamanya, buat apa kita mengejar dunia, sampai kita lupa bahwa ada ALLAH yang seharusnya kita cintai, tak usah dengarkan pembicaraan teman kita, sebaiknya kita ajak mereka untuk bersama – sama mencari kebahagiaan hakiki, ya, dengan cara amar ma’ruf nahi munkar, saudaraku, mari kita saling mencintai karena ALLAH, dan membenci karena ALLAH pula.
Saudaraku, berapa kali kita menangis untuk mengharap belas kasihan dari ALLAH dan berapa kali kita menangis karena permasalahan dunia yang tidak ada sedikitpun tawakkal di dalamnya, ini saatnya kita kembali kepada fitrah kita sebagai manusia, mencintai apa yang mencintai kita, yaitu ALLAH.
Kelima hal di atas hanya sebagian kecil yang dapat kita lakukan agar mendapat kebahagiaan yang hakiki, masih banyak lagi yang dapat kita lakukan agar kita mendapat ketenangan jiwa.
ORANG YANG SUKSES ADALAH ORANG YANG DIBERI PETUNJUK OLEH ALLAH UNTUK MEMPEROLEH KEBAHAGIAAN, SEMOGA KITA TERMASUK UMAT MUSLIM YANG SUKSES, AMIN YA RABB.
*REF : Al-Quran, Al- Hadits,buku aqwam
Langganan:
Postingan (Atom)